BOLMONG, dutademokrasi.com—Tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan terhadap anak di wilayah terpencil harus menjadi perhatian khusus pemeritah dalam menunjang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah. Pada kondisi wilayah yang terisolir jauh dari pemukiman umum, kasus dorp out kerap terjadi tanpa terfikir oleh wali siswa akan pentingnya berpendidikan dimasa sekarang ini, disinilah peran tenaga pendidik.
Terjadi di Desa Pomoman Kecamatan Poigar Kabupaten Bolmong, dari pengakuan Kepala Sekolah SMP Satap Negeri Pomoman Rentje Winokan, pihaknya harus berkali-kali mendatangi rumah siswa untuk membujuk orang tua dan siswa kembali masuk disekolah. “Kita harus mengunjungi mereka, membujuk agar bisa masuk kembali sekolah seperti sedia kala,” kata Winokan.
Keberadaan jumlah siswa yang sedikit, hanya mengakomodir desa bersangkutan, mengharuskan pihak sekolah senantiasa memberikan bimbingan dan arahan tentang pentinggnya pendidikan dimasa sekarang ini. “Ada juga yang memang biar kita kunjungi secara langsung, tetap tidak akan berhasil. Sehingga mereka harus putus sekolah,” ungkap Kepsek ini.
Dari data yang ada, Desa Pomoman memiliki Gedung Sekolah Dasar (SD) yang digunakan oleh 28 siswa secara keseluruhan kelas I-Kelas VI dengan jumlah guru 4 orang. Juga memiliki gedung Sekolah Menengah Pertama Satap dengan jumlah siswa 14 orang secara keseluruhan dari Kelas VII-Kelas IX, 4 siswa diantaranya sudah dinyatakan lulus dan memiliki 4 tenaga guru.
Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta dalam kunjungan desiminasi pendidikan wilayah terpencil di Desa Pomoman Kecamatan Poigar, Selasa (23/06/2020), menyarankan kembali kepada pihak sekolah untuk kembali mendatangi siswa-siswa yang sudah putus sekolah tersebut untuk diajak kembali beraktifitas sekolah seperti biasanya.
“Nanti Kepsek dan gurur-guru yang ada, datangi kembali siswa yang sudah drop out. Ajak kembali mereka sekolah. Berikan solusi dan pemahaman yang baik agar anak-anak kita di Bolmong walaupun tinggal di desa terpencil, memiliki pendidikan yang sesuai dengan harapan daerah,” kata Renti Mokoginta.
Disamping itu juga, menjadi tugas para tenaga pendidik yang ada di wilayah terpencil, siswa-siswa yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi didaftar untuk dimasukan dalam program Paket C. “Usahakan mereka tidak putus harapan pendidikannya,” pinta Kadis Pendidikan Bolmong ini. (cepe)