BOLSEL, dutademokrasi.com – Suatu hal menarik ketika datang ke kampus merah maron sebutan kampus
Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang berletak di kota Provinsi Gorontalo.
Dimana kampus yang dikenal mempunyai segudang prestasi akademik dikawasan indonesia timur ini menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang ingin melanjutkan sekolah di jenjang (PTN) Perguruan Tinggi Negeri.
Salah satunya Moh Sidik Ibrahim, seorang penyandang disabilitas (lumpuh) , berasal dari desa Pangia, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang tercatat masuk UNG pada tahun 2018.
Putra pertama dari pernikahan Risman Ibrahim dan Karmila Ayadi meskipun setiap harinya beraktifitas menggunakan kursi roda karena memiliki kekurangan fisik sejak lahir tak membuatnya menyerah karena selain cerdas, Sidik tercatat Sejak duduk di bangku sekolah dasar sudah memperoleh beberapa prestasi di bidang akademik dari tingkatan Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas (SMA) dan hingga melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi dengan mewakili Provinsi Gorontalo di festival pemuda se – indonesia tahun 2018.
Mahasiswa semester lima jurusan hukum ini memiliki hobi yang berbeda dengan mahasiswa jaman sekarang. Karena Sidik lebih memilih membaca dan menulis dari pada bersenang-senang serta berfoya-foya.
Pria Bolsel yang memiliki semangat dan prinsip hidup walaupun kondisi fisik lemah tidak membuat dirinya berkeluh dengan keadaan karena baginya keterbatasan fisik tak menghalangi orang untuk belajar, bekerja, inovasi dan menjadi sukses.
“Walau kondisi fisik terbatas, saya tetap percaya bahwa berangkat dari niat, sesulit apapun pasti kita mampu melewatinya. Orang tidak belajar menjadi bodoh. Dari niat itu saya tidak ingin dicap menjadi bodoh,” kata sidik saat bertemu dutademokrasi.com.
Sidik pun mengungkapkan, mungkin sebagian orang berpikir bahwa kuliah itu butuh biaya dan banyak hal yg membuat bosan. Sampai pada titik tertentu kamu merasa muak dengan segudang teori yang dirasa terlalu membosankan untuk dipelajari.
“Belum lagi bayangan akan skripsi yang katanya sangat menguras tenaga dan pikiran, namun bagi saya itu semua sebagai dorongan untuk bisa mencapai cita-cita,”ungkapnya.
Sidik pun tak lupa mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang telah menaruh perhatian tinggi bagi pendidikan melalui program beasiswa dari sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. Namun dengan harapan kedepannya Pemkab Bolsel juga dapat menaruh perhatian dengan mengakomodir anak – anak penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan.
“Saya harapkan Pemkab Bolsel memperhatikan dan mengakomodir hak – hak penyandang disabilitas kedepannya,” harapnya.
(Rudi)