BOLMONG, dutademokrasi.com—Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai daerah swasembada beras terbesar di Sulawesi Utara gencar dalam pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapokran), menjadi Toko Tani Indonesia. Kamis (21/11/2019) kemarin Bimbingan Teknis (Bimtek) digelar Dinas Ketahanan Pangan setempat di Hotel Atlantik Kelurahan Inobonto diikuti oleh 35 Gapoktan.
Penyelenggaraan Bimtek ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulut Sandra Moniaga dan jajarannya sekaligus menyampaikan materi dalam pelaksanaan tersebut. Hadiri juga Kepala Bulog, pelaku-pelaku usaha pemilik gilingan padi serta jajaran instansi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolmong.
Kadis Ketahanan Pangan Bolmong I Nyoman Sukra mengatakan pelaksanaan ini terkait dengan kucuran bantuan dana langsung dari Pemerintah Pusat untuk pengembangan Gapoktan di Bolmong menuju Toko Tani Indonesia. “Pesertanya adalah Gapoktan pemilik gilingan padi yang sudah terdaftar di Simlutan,” kata Sukra.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang SIP MM hadir membuka sekaligus menyampaikan materi pelaksanaan Bimtek tersebut. Dalam sambutannya Sekda menyampaikan Kabupaten Bolmong masih tercatat sebagai swasembada beras terbesar di Sulawesi Utara. “Tak dapat dipungkiri sampai hari ini titik berat kita berada pada sektor pertanian,” kata Sekda.
Diungkap Sekda, dalam uji coba swasembada beras lokal daerah yang dikelolah oleh Gapoktan, dibandingkan dengan beras Bulog jauh lebih baik kualitasnya. “Produksi pasaran beras Gapoktan jauh lebih baik dibandingkan dengan beras Bulog,” terang Tahlis Gallang.
Untuk itu, kedepannya Sekda berharap pengembangan Gapoktan di Kabupaten Bolmong ini, bisa menjadi salah satu sumber peningkatan produktifitas swasembada pangan daerah. “Nanti kita akan bicarakan lagi dengan Pihak Bulog biar nanti bagaimana harga pasaran besar Gapoktan bisa menjadi rujukan masuk ke Bulog sesuai dengan harga pasaran,” ujar Sekda. (**)