BOLMUT,dutademokrasi.com – Pelantikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah resmi dilaksanakan, dan untuk wilayah Bolaang Mongondow Raya resmi mengirimkan 10 utusan yang telah dipastikan memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihan BMR yang terdiri dari lima kabupaten dan kota.
Namun pelantikan anggota DPRD Provinsi Sulut ini menjadi cambuk bagi masyarakat di Kabupaten Bolmut.
Pasalnya, untuk anggota DPRD Provinsi pada periode 2019 – 2024 ini tidak ada satupun perwakilan masyarakat Bolmut padahal periode sebelumnya Bolmut mampu mengirimkan perwakilan digedung cingkeh tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu tokoh pemuda Bolmut, Indra Matoka saat bertemu dengan dutademokrasi.com, Senin (09/09/2019).
“Sangat disayangkan pada pelantikan periode kali ini, Bolmut tidak ada satupun mengirimkan utusan di parlemen provinsi, padahal kalau dilihat dari jumlah masyarakat Bolmut yang hampir mencapai 60.000 jiwa sudah sepantasnya Bolmut mampu meraih satu kursi diparlemen tersebut,” jelasnya Matoka.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bolmut, Safrizal Walahe SH, saat dimintakan tanggapannya, mengungkapkan, bahwa tidak adanya perwakilan masyarakat Bolmut periode ini bukan hanya menjadi cambuk bagi masyarakat namun ini menjadi salah satu kegagalan masyarakat dalam berpolitik.
“Untuk pertama kali sejak tahun 2014 pada periode ini tidak ada satupun perwakilan aleg dari kabupaten Bolmut, padahal sebelumnya Bolmut mampu mengiirmkan perwakilan satu bahkan pernah mengirimkan dua utusan digedung cingkeh tersebut, padahal caleg – caleg provinsi asal Bolmut pada pileg april lalu adalah orang – orang yang kualitasnya layak diutus dan mampu bersaing dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Walahe pun berharap, pileg 2019 ini menjadi pelajaran bagi masyarakat sehingga kedepannya pada pileg 2024 mendatang hal yang terjadi saat ini tidak akan kembali terulang lagi.
(Jaya)