BOLMUT,dutademokrasi.com – Kebutuhan masyarakat Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) akan bahan pokok khususnya pada komoditi daging, seperti daging sapi, kambing dan ayam mulai mengalami peningkatan jelang lebaran idul adha ini.
Untuk itu sejumlah elemen masyarakat meminta agar kiranya pihak terkait dapat memberikan kenyamanan tentang daging sapi yang tidak halal alias bodong.
“Kami minta instansi-instansi terkait dapat melakukan pengawasan soal daging-daging yang dijual di pasaran saat ini. Jangan sampai ada daging dari hasil tak halal diperjual bebaskan di pasaran yang ada di Bolmut,”Fadly Rahim, Salah satu masyarakat Kecamatan Bintauna saat bertemu dengan sejumlah wartawan,jumat (09/08/2019)
Diapun meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Bolmut untuk dapat mengawasi tempat-tempat pemotongan hewan yang ada di Kabupaten ini.
“Tempat-tempat pemotongan hewan pun patut diperiksa oleh pemerintah. Jangan sampai cara pemotongan hewan dilakukan tidak dengan cara hukum diyakini selama ini,” pintanya.
Kepala Dinas Pertanian Bolmut Sutrisno Goma, saat di konfirmasi menyangkut pengawasan instansinya terhadap tempat pemotongan hewan yang ada di Bolmut, selama ini untuk fasilitas tersebut semua masih di kelola perorangan. Namun menyangkut pengawasan pihaknya secara intens terus melakukannya. Apalagi di jelang lebaran ini yang kebutuhan akan komoniti bahan pokok seperti daging mulai meningkat.
“Untuk tempat pemotongan hewan yang dikelola saat ini oleh masyarakat, sampai saat ini terus dipantau aktifitasnya, olehnya itu masyarakat diminta untuk tidak khawatir, semua steril,” pungkas Goma.
Sementara itu, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Suphan Hassan saat dimintakan tanggapannya, meminta agar kiranya Pemda Bolmut untuk lebih intens lagi melakukan pemeriksaan terhadap rumah potong.
“Selain rumah potong tentunya pos perbatasan pengawasan khusus untuk hewan ternak lebih diintensifkan, sebab bisa saja hewan yang dipotong di Bolmut merupakan hewan yang berasal dari luar daerah yang belum tentu diketahui kondisinya seperti apa,” tukas Suphan.
(Jaya)