Jakarta,dutademokrasi.com – Melalui penyampaian visi indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal oposisi. Dia mempersilakan pihak-pihak menjadi oposisi dengan sejumlah catatan.
“Dalam demokrasi, dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh, mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh, menjadi oposisi itu juga sangat mulia,” kata Jokowi di SICC, Bogor, Jawa Barat,dikutip di detiknews.com, Minggu (14/07/2019).
Jokowi menegaskan tak masalah jika nantinya ada oposisi. Namun, dia mengingatkan oposisi haruslah tanpa kebencian.
“Silakan menjadi oposisi asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang mendorong kebencian, apalagi disertai juga hinaan, disertai dengan cacian, disertai dengan makian-makian,” pesan Jokowi.
Jokowi menegaskan bangsa ini memiliki norma-norma agama dan adab ketimuran. Dia menegaskan Pancasila harus dikedepankan semua pihak.
“Kita ini memiliki norma-norma agama, memiliki etika dan tata krama ketimuran, memiliki budaya yang luhur. Kita harus ingat ini, Pancasila adalah rumah kita bersama, rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa setanah air. Tidak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila,” tegas Jokowi.
(Jaya/ sumber detiknews.com)