BOLSEL, dutademokrasi.com— Pergelaran Festival Tulude, adat budaya religius masyarakat Nusa Utara (Sangihe Talaut), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), sudah menjadi agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Pariwisata Daerah. Senin (11/2/2019) malam kemarin, sukses digelar di Desa Dumagin A Kecamatan Pinolosian Timur.
Berbagai pergelaran seni adat religius diselenggarakan dalam Festival Tulude 2019 ini. Dimana diyakini dalam keagamaan yang menganut Agama Kristiani sebagai nyanyian yang diimplementasikan oleh masyarakat Nusa Utara dalam tarian Masamper. Budaya ini menjadi prioritas daerah untuk dipertahankan dan dikembangkan dengan baik sebagaimana acuan dalam visi dan misi religius daerah.
Bupati Iskandar Kamaru SPt, dalam sambutannya mengajak kepada masyarakat untuk berayukur. Sebagaimana maksud dalam pelaksaan Tulede yang diyakini sebagai rasa syukur terhadap tuhan sabg pencipta alam atas anugerahnya sepanjang tahun 2018 kemarin.
“Pelaksanaan Tulude merupakan ungkapan syukur pada tuhan atas perlindungannya selama tahun 2018 kemarin serta menyambut tahun 2019 dengan penuh suka cita bersama,” kata Bupati Iskandar Kamaru SPt.
Pelaksanaan Tulude ini, sangatlah erat hubungannya dengan toleransi umat beragama di daerah. Paling tidak, Pemerintah Kabupaten Bolsel dalam menciptakan kerukunan umat beragama tergambar dalam berbagai kegiatan religius daerah dari masing-masing agama dan budaya yang diyakini masyarakat Bolsel pada umumnya.
“Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan memiliki kekayaan budaya adat daerah. Salah satu diantaranya adat budaya Sangihe Talaut dengan Festival Tulude yang digelar bersama ini. Ini merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang perlu kita lestarikan di daerah. mari kita jaga bersama tali silaturahim persaudaraan dalam ragam etnis budaya daerah,” ujar bupati. (adve/cp)