BOLSEL, dutademokrasi.com— Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Iskandar Kamaru SPt dalam acara Festival Tulude yang digelar Senin (11/2/2019) di Desa Dumagin A Kecamatan Pinolosian Timur, mendapat gelar adat dari masyarakat Nusa Utara (Sangihe Talaut) yang bermukim di wilayah sebagai ‘Malemboko Nakoko Lambung’ (Pemimpin yang menyatuhkan umat). Penamatan adat tersebut diberikan oleh tokoh adat Nusa Utara yang diberikan secara resmi disaksikan oleh Ratusan warga Nusa Utara.
Bupati Iskandar Kamaru SPt didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Selfian Manoppo dengan hiikmat mengikuti proses peribadatan dalam pergelaran Festifal Tulude yang menjadi agenda rutin tahunan Pemerintah Kabupaten Bolsel. Hadir juga jajaran pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) Marzanzius A Ohy SSTP, pimpinan OPD, para staf ahli dan staf khusus bupati, para asisten dan seluruh staf baik ASN maupun CASN se Kabupaten Bolsel. Tak hanya jajaran pemerintahan saja, Bupati Guhanga (mantan), H Herson Mayulu SIP, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Ny. Hj Muslimah Mayulu Mongilong, Ketua KGPM Sulut Gembala Teddyus Batasina, S.Th, Dewan Adat Sangihe Pdt. Ambrosiis Makasar (GMIS), para pejabat TNI, POLRI, Camat serta Sangadi (Kepala Desa) se Kabupaten Bolsel.
Komitmen Pemerintah kabupaten Bolsel dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di daerah, diimplementasikan dalam program pemerintah yang tertuang dalam visi dan misi religius dan berbudaya. Salah satu yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya Festival Tulude etnis Nusa Utara. Perwujudan penyelenggaraan ini mengahasilkan penobatan adat terhadap pemimpin daerah dalam hal ini Bupati Iskandar Kamaru SPt. Dengan penobatan ini, gelar adat Bupati Bolsel bertambah dari seluruh etnis yang bermukim di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
“Terima Kasih kepada masyarakat etnis Sangihe Talaut yang sudah memberikan gelar adat ini kepada saya. Tentunya gelar adat merupakan amanah yang patut untuk kita jaga dalam membangun daerah terutama mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” kata Bupati Iskandar Kamaru SPt.
Dalam sambutannya, Bupati Iskandar Kamaru SPt, mengajak masyarakat untuk terus menjaga toleransi umat beragama yang sudah terjalin dengan baik di daerah. terkait dengan fetival Tulude ini yang tidak lain memiliki kaitan erat dengan perwujudan rasa syukur terhadap tuhan atas karuniah serta anugerah sepanjang tahun sebelumnya, bupati menitik beratkan masyarakat untuk meningkatkan peribadatan sebagi bentuk rasa syukur kita terhadap tuhan sang pencipta.
“Festival Tulude merupakan ungkapan syukur kita terhadap Tuhan YME atas perlindungannya sepanjang tahun 2018 kemarin. Memasuki tahun 2019 ini, Tulude juga memiliki empat makna yaitu wahana untuk menjalin untuk menjalin hubungan persaudaraan, syukur berserah kepada tuhan, tinggalkan hal yang tidak diinginkan oleh tuhan dan rasa perekat antara pemerintah dan masyarakat,” ucap bupati dalam sambutannya yang dihadiri oleh ratusan warga etnis Nusa Utara. (cp/adve)