BOLSEL, dutademokrasi.com— Pasca pelantikan Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru SPt, meneruskan masa jabatan H Herson Mayulu SIP, masyarakat adat menjemputnya dengan prosesi tiga adat berbeda. Melekat padanya, adat Gorontalo, adat Bolango dan adat Mongondow.
Tiga suku yang memiliki peran penting dalam perkembangan daerah yang terbagi dalam tiga wilayah juga menjemput Bupati Iskandar Kamaru SPt sebaga pemimpin baru di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Penjemputan Adat Gorontalo
Bertempat di Kecamatan Posigadan dan Tomini Jumat (12/10), Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru (Bersinar) dan mantan Bupati Haji Herson Mayulu (H2M) dijemput menggunakan adat Gorontalo.
Seperti yang diketahui penjemputan dan pelepasan seperti ini merupakan penghormatan terhadap pimpinan daerah baik yang baru maupun yang lama telah berjasa membangun daerah dengan ‘darah’ dan keringat.
Pada kesempatan tersebut teramati Bupati Iskandar Kamaru didampingi istri tercinta menggunakan pakaian adat berwarna merah seperti yang digunakan oleh Raja Bolango Hasan Van Gobel lengkap dengan pedang kehormatan.
Tarian adat serta ucapan selamat menggunakan bahasa Gorontalo serta doa-doa ucapan syukur yang dibacakan oleh Tokoh Adat mengiringi langkah ke dua pimpinan daerah ini. Sorakan warga yang berbahagia pada hari itu menambah meriah suasana yang penuh persaudaraan.
“Ditangan pak Herson Bolsel bisa maju seperti ini tidak mudah untuk menjadi seperti ini, tapi karena kerja keras beliau daerah otonom ini bisa seperti saat ini, pembangunan infrastruktur yang kita lihat saat ini berkat tangan dingin beliau, maka dari itu sudah pantas beliau (Herson Mayulu) mendapatkan gelar adat ‘Tamy Molamahu’ yang artinya bisa memperbaiki daerah,” ujar Kamaru.
Penjemputan Adat Bolango
Setelah masyarakat adat Gorontalo, kini masyarakat adat Bolango Kecamatan Bolaaang Uki melakukan prosesi adat menerima kedatangan Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Sabtu (13/10/2018). Selain prosesi adat, para tokoh adat Bolango juga memberikan gelar kepada Hi Herson Mayulu sebagai “TA NO O Tindaho Lripu” yang artinya menerangi negeri.
Menurut salah satu tokoh adat Bolango Abadi Yusuf, berdasarkan tradisi turun temurun, setiap orang yang baru diberikan amanah masyarakat adat Bolaango, selalu menyambut dengan hati terbuka.
Proses penjemputan itu, diiringi dengan tarian kebesaran adat sebagai bentuk rasa suka cita. Tiba di rumah dinas Camat di Bolaang Uki, Iskandar yang didampingi Istri disambut dengan ucapan selamat datang dengan menggunakan bahasa Bolango.
Sejumlah tokoh adat tampak dengan pakaian adat lengkap menyambut dan mengantarkanmya ke tempat yang telah disiapkan. Proses adat ini memang sudah lama berlangsung sejak zaman kerajaan.
Penjemputan Adat Mongondow
Bagi warga Mongondow, menjemput bagi tamu atau pejabat yang baru mendapat amanah atau gelar pemimpin, tidak lepas dari tradisi penjemputan. Terlebih yang dijemput itu adalah kepala daerah yang baru diberikan amanah.
Tradisi ini sudah turun temurun ini dilakukan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan yang dilakukan bagi warga Mongondow. Terbukti yang dilakukan warga suku Mongondow yang ada di Kabupaen Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) saat melakukan penjemputan kepada Bupati Bolsel Iskandar Kamaru Minggu (21/10/2018).
Proses penjemputan adat itu dilaksanakan pagi. Iskandar yang didampingi Istri, tampak menggunakan pakaian adat yang disambut dengan bahasa adat Mongondow dan diantar menuju rumah dinas oleh sejumlah tokoh adat.
Tarian adat itu turut mengantar Bupati menuju pintu rumah dinas. Dalam prosesi itu, tampak Hi Herson Mayulu turut mendampingi. Herson sendiri merupakan Bupati yang mundur dari jabatan Bupati karena mencalonkan sebagai Caleg DPR RI. (adve/cp)