Pemerhati generasi muda Bolmut, Rafik Patingki, saat dimintakannta tanggapannya, mengatakan, bahwa pengguna lem ehabon dikalangan siswa-siswi di Bolmut akibat kurangnya pengawasan
orang tua, sekolah dan seluruh stekholder.
”Butuh peran semua elemen
termasuk orang tua, sekolah, tokoh masyarakat dan lingkungan sekitar
guna memerangi maraknya pengguna zat kimia berbahaya jenis lem ehabon
sebagai alat untuk memabukkan,” ungkap patingki.
Dan menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmut, Mulyadi Pamili pun angkat bicara, dengan mengajak kepada seluruh masyarakat agar dapat membantu pihak kepolisian melakukan operasi pengguna ehabon baik saat jam pelajaran sedang berlangsung maupun dimalam hari.
”Bila ditemukan ada anak muda yang sedang mengkonsumsi ehabon segera dilaporkan kepihak berwajib untuk dibina.
Ini butuh peran serta bersama agar generasi muda kedepan tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti itu,” tegas politisi Partai Nasdem Bolmut tersebut.
Dia juga mengungkapkan, bahwa efek dari lem ehabon tersebut contohnya seperti adanya percobaan bunuh
diri di Kecamatan Bintauna kemarin.
”Kejadian di Bintauna kemarin
akibat tidak berfungsinya akal sehat karena dipengaruhi ehabon. Selain
itu, zat yang terkandung dalam ehabon sangat membahayakan bagi siapa
saja yang menghirupnya,” ungkap Pamili. (Jaya)