BOLMUT, dutademokrasi.com—Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka peningkatan Kapasitas Aparat Desa di Bidang Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dilaksanakan di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah oleh sangadi dan aparat desa se-Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) tahun 2017 lalu, mendapat sorotan dari Ketua Komisi I DPRD Bolmut, Aktrida Datunsolang ST.
Dirinya menilai kegiatan tersebut tak maksimal dan juga harus menghabiskan anggaran yang cukup fantastis sebesar Rp. 2.385.000.000 dari Alokasi Dana Desa (ADD) 2017. “Perjalanan ini selain harus mengeluarkan anggaran yang begitu besar dinilai tidak bermanfaat,” ungkapnya.
Dirnyai sangat menghargai upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas aparat desa. “Kami sangat menghargai upaya dari Pemda khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dalam hal peningkatan kapasitas tersebut sepanjang ada outputnya dan tidak ada aturan yang dikangkangi sehingga kami sangat menyayangkan apabila terjadi hal – hal yang tidak sesuai dengan aturan pada saat perjalanan bimtek tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah Sangadi, Sekdes dan Ketua BPD yang mengikuti bimtek tersebut, saat dimintakan tanggapannya, mengakui menggelontarkan uang sebesar Rp 7.5 juta per orang untuk kegiatan bimtek yang diambil dari ADD tahun 2017. “Dari dana Rp 7.5 juta tersebut apabila dikalikan dengan 106 desa maka angka totalnya cukup fantastis ada sekitar 2 miliyar lebih terkumpul dari ADD 2017 hanya untuk bimtek yang terkesannya berfoya – foya tersebut,” ungkap mereka.
Terinformasi, bimtek para sangadi, sekdes dan Ketua BPD se-Kabupaten Bolmut tersebut didampingi oleh Camat, dan Kepala Dinas beserta staf DPMD, pada 25 – 28 Juli 2017 lalu. (Jaya)