Damai dan Sejahtera Ibadah Pra Natal di Bolsel

BOLSEL, dutademokrasi.comIbadah Pra Natal Oikumene Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel)  Senin (11/12/2017), diselenggerakan Gereja Sidang Jemaat Allah. Acara tersebut dihadiri perwakilan Gubernur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara (Sulut), Noldi Liow, Bupati Bolsel H. Herson Mayulu, anggota dewan Bolsel, Asisten III, staf ahli, Kapolsek, Unsur TNI, Camat, Sangadi dan jemaat ibadah pra natal.

Ketua Panitia, Cimmy Wua mengatakan ibadah yang mengusung tema ‘Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu’ itu, dihadiri 1.200 jemaat yang berasal dari Tomohon, Minahasa Raya, Bolaang Mongondow Raya dan Gorontalo. “Sebagai wujud implementasi visi religius Bolsel yang dilaksanakan Pemkab dan juga merupakan agenda rutin setiap tahunnya,” ujar Wua.

Kepala BPBD Sulut, Noldi Liow saat membacakan sambutan gubernur mengatakan Natal pada tahun ini akan menghadirkan suka cita bagi semua, sehingga memotivasi pembangunan bangsa ini. “Momentum yang tepat saling melengkapi, memaafkan sesama manusia tanpa membedakan ras, suku. Memperkokoh pegangan diri, berdamai dengan sesama dengan Tuhan karena Torang Samua Ciptaan Tuhan,” ungkap Liow.

Sementara itu, Bupati Bolsel mengingatkan semua untuk tidak lupa diri sehingga melupakan hikmah natal dan juha harus membuka diri agar damai benar-benar ada. “Perayaan natal tahun ini membuat kita semua merindukan umat manusia yang semakin bersaudara. Kondisi dan situasi bangsa merupakan tantangan bagi kita sehingga itu harus menjadi pembawa damai,” terangnya.

Bupati pun mengajak semua umat kristiani untuk menjadi garan dan terang karena garam dibutuhkan untuk memberikan rasa dan hendaklah seperti itu memberi nilai tambah dimana berada. Selain itu menjadi terang karena banyak saudara yang saat ini berada di lembah-lembah yang gelap. “Marilah saudara2 sekalian umat kristiani menjadi garam dan terang,” jelasnya.

Diakhir sambutannya, bupati berpesan mengingat dua hal dan melupakan dua hal. Dimana dijelaskan dua hal yang perlu diingat, budi baik orang kepada kita dan ingat budi orang lain kepada kita. Sementara yang dua hal yang dilupakan yakni lupakan budi baik kita kepada orang lain dan lupakan kesalahan orang lain kepada kita. “Mari kita mewujudkan kerukunan persaudara diantara kita,” tutup Bupati. (firman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.